This blog contains both my original and translated books that have been published and distributed. Hopefully, many visitors will find it useful. Thank you for visiting this creative blog. You are always welcome here.
LINGVA lernado estas tre interesa sperto en la homa vivo sed samtempe ĝi postulas fortan motivadon de ĉia lernanto. Kiam oni lernas novan lingvon, precipe alilandan lingvon, oni bezonas librojn, kiuj nin helpas kompreni ĝin paŝo post paŝo. Estas homoj, kiuj komencas lernadon studante la gramatikon kaj pli malfrue ili provas uzi la lingvon parolante por interŝanĝi informojn kun alia(j) persono(j). Sed, estas ankaŭ homoj, kiuj ŝatas komenci lerni lingvon uzante frazlibron, en kiu ili trovas praktikajn frazerojn por la parola komunikado laŭ ĉiutagaj situacioj. Tiuj ĉi homoj lernas tra la praktika flanko de la lingvo. Kaj tiu ĉi libro estas skribita por ili.
=========================================
Pemelajaran bahasa adalah pengalaman yang sangat menarik dalam kehidupan manusia namun pada saat yang sama ia menuntut motivasi yang kuat dari setiap pemelajar. Ketika seseorang belajar sebuah bahasa baru, terutama bahasa asing, ia membutuhkan buku-buku, yang dapat membantunya memahami bahasa itu tahap demi tahap. Ada orang yang mulai belajar bahasa dengan mempelajari tata bahasa dan kemudian mencoba menggunakan bahasa itu untuk saling bertukar informasi dengan orang lain. Tetapi ada juga orang-orang yang suka mengawali pemelajaran bahasa dengan menggunakan buku frase yang di dalamnya ditemukan ungkapan-ungkapan praktis untuk komunikasi lisan menurut situasi sehari-hari. Orang-orang ini belajar melalui sisi praktis bahasa tersebut. Dan buku ini ditulis untuk mereka.
NOE nmuî in slutun ma tasi nmuî ini ‘punun; muït maninê nmuî in sailumat, ma atonîhonis a-nmuî in sít he nateab in tenab, he npules in Amoët-ma-Apakaet, in aonbian manekat, aî pah-pinan on in balesnasat amasat. Kalu ka natuin sít nok piusbijól, tenab amasat nane nabè' ném natuin in toni, lê haef namfau ka matuï mnitâ fa. Henait tenab nane nmoin nabala-piuta, mauthe in mapanat a-nbi tuis amonit nâko batan neu batan. Neno es-es nok kun in human, fai es-es nok kun in masan. Neu mauthe es-es in human ma in masan mamalak piuta nèk hanfuaf malulâ ma mahikib nenô-fai, nbi foknais ma oefát, nbi manit ma kanbait. Ma mauthe mèsökan, ulan, anislutuf, msâ manas kaisâ naleün nani.
Bahasa Tetun di Timor-Leste berkembang pesat. Hal ini dibuktikan dengan kian bertambahnya jumlah kosakata baru –terutama dari bahasa Portugis – yang diadopsi ke dalam bahasa Tetun dari hari ke hari, terlebih setelah berdirinya negara baru Timor-Leste. Kamus ini hadir untuk menjadi saksi "kristal" bagi perkembangan bahasa tersebut. Dengan penjelasan yang ringkas dan mudah dimengerti, serta isi yang informatif dan contoh kalimat juga percakapan, para pembaca akan merasakan mudahnya menggunakan kamus ini dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam komunikasi lisan.
======================================
Lia-tetun iha Timór Lorosa’e dezenvolve lailais. Ne’e ita prova ho vokabuláriu foun sira ne’ebé mosu hetok barak – liuliu hosi lia-portugés – mak haktama ba lia-tetun hosi loron ba loron, liuliu depois nasaun foun Timór Lorosa’e hakrii. Disionáriu ida-ne’e iha atu sai sasin "kristál" ba dezenvolvimentu língua nian ne’ebé naktemi. Ho esplikasaun be badak i kamaan atu komprende no konteúdu be informativu, no mós ezemplu fraze sira no konversa be hakfó iha laran, lee-na’in sira sei sente lasusar uza disionáriu ida-ne’e iha situasaun moris loroloron nian, liuliu iha komunikasaun orál.
======================================
The Tetum language in East Timor develops rapidly. It can be proved by the more and more new vocabularies – mostly from Portuguese -- introduced into the language day by day, especially after the independence of East Timor. This dictionary is intended to be a “crystal” witness for the language development mentioned. With concise and easy explanations and informative contents, as well as available sample phrases and conversations, readers will find it easy to use this dictionary in daily situations, especially in oral communication.
Kamus Indonesia-Tetun, Tetun-Indonesia kini (berdasarkan informasi siber hingga 12 Januari 2016) dapat ditemukan di katalog perpustakaan-perpustakaan berikut ini:
Buku ini adalah kamus bahasa Tetun pertama yang diterbitkan di Indonesia setelah Timor Timur lepas dari Indonesia menjadi republik Timor Lorosa’e pada tahun 2001. Sewaktu Timor masih menjadi bagian Indonesia diterbitkan beberapa daftar kata kecil, misalnya Serantes dan Doko (1976), dan Monteiro (1985). Hull (1998) juga menyebut sebuah karya dari Soares (1985) yang berjudul Kamus bahasa Tetum – bahasa Indonesia – bahasa Portugis, namun tanpa memberitahukan nama penerbitnya. Setelah Timor Timur menjadi Timor Lorosa’e, karya Hull dan Pollard dengan judul Disionáriu Malaiu-Tetun (Kamus Melayu-Tetun) diterbitkan pada tahun 2002. Pada tahun 2005 terbitlah pula sebuah kamus (anonim) yang berisi daftar kata Tetun, Portugis, dan Indonesia di lembaga Buka Hatene (Baukau).
Dibandingkan dengan kamus (atau daftar kata) yang terbit sebelumnya, karya Yohanes Manhitu ini memperlihatkan kemajuan yang berarti dalam dunia perkamusan bahasa Tetun dan bahasa Indonesia. Itu dapat diamati dengan banyaknya lema yang dimuat: kira-kira 8.830 lema. Sebetulnya, jumlah ini harus dibagi dua karena menyangkut baik bagian Tetun-Indonesia maupun bagian Indonesia-Tetun. Namun, walaupun begitu jumlahnya tetap melebihi jumlah lema di karya-karya leksikografis sebelumnya. Kamus ini mengandung sebelas lampiran. Lampiran peta dan karangan mengenai bahasa-bahasa Timor Lorosa’e sangat informatif dan berguna. Demikian pula dengan sketsa tatabahasa Tetun di lampiran pertama: hal itu pun lebih menegaskan bahwa kamus ini berkualitas baik. Yang lebih meninggikan manfaat kamus ini adalah lampiran-lampiran mengenai nama-nama Tetun tentang hewan, tumbuhan, bilangan, planet, rasi bintang, simbol, dan tanda baca. Sebagian dari lampiran ini juga dapat dilihat di laman institut bahasa nasional Timor Lorosa’e: Institutu Nasionál Linguístika nian (INL).
Cara Manhitu mengetengahkan dan menangani ejaan Tetun yang baku di dalam kamusnya memperlihatkan bahwa penyusun ini mengetahui segala permasalahannya (lihat Engelenhoven 2006). Meskipun sudah disahkan pada tahun 2004, ejaan yang diusulkan INL itu belumlah digunakan secara merata oleh wartawan atau penulis di internet. Khususnya bagi pembelajar bahasa Tetun yang baku, pelbagai variasi ejaan itu bisa menimbulkan kekeliruan. Oleh karena itu, penjelasan tentang variasi-variasi itu, yang disajikan pada halaman xxvi, sangat berguna.
Yohanes Manhitu memanfaatkan beberapa kamus Inggris-Indonesia dalam menyusun kamusnya. Langkah itu pun telah memberikan tambahan pengetahuan baginya tentang perkamusan. Kamus ini mengandung isi yang berguna dan untuk itu saya rekomendasikan kepada semua pembelajar bahasa Tetun tingkat awal. Kamus ini merupakan terbitan baru yang dapat menggantikan kamus dari Hull dan Pollard (2002), yang sekarang ini masih banyak digunakan oleh para guru SD, SMP, dan SMU di Timor Lorosa’e. Saya juga menganggap terbitnya kamus ini sebagai sebuah tanda nyata dari membaiknya komunikasi antara kedua negara yang bersangkutan.
Engelenhoven, Aone van. 2006. “Ita-nia nasaun oin-ida, ita-nia dalen sira oin- seluk, ‘Our Nation is One, Our Languages Are Different’; Language policy in East Timor”, di dalam: Paulo Castro Seixas dan Aone van Engelenhoven (red.), Diversidade Cultural na Construção da Nação e do Estado em Timor-Leste, hlm. 104-132. Porto: Publicações UFP.
Hull, Geoffrey. 1998. “The languages of Timor 1772-1997; A literature review”, Studies in Languages and Cultures of East Timor 1:1-38.
Hull, Geoffrey dan Toni Pollard. 2002. Disionáriu Malaiu-Tetun, Kamus Melayu-Tetun. Dili: Instituto Nacional de Linguística, Universidade Nacional Timor Lorosa’e. Monteiro, F. 1985. Kamus Tetun-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional RI.
Serantes, P.J. dan I.H. Doko. 1976. Kamus kecil Indonesia – Tetun Belu – Tetun Dili. Bandung/Jakarta: Ganaco.
Soares, Domingos M. Dores. 1985. Kamus bahasa Tetum – bahasa Indonesia – bahasa Portugis. Jakarta.
TruAlfa Indonesian-English Dictionary and TruAlfa English-Indonesian Dictionary
I have participated in the preparation of TruAlfa Indonesian-English Dictionaryand TruAlfa English-Indonesian Dictionary (under the name Johanes Manhitu) solely initiated by Wayne B. Krause, an American writer. Now, you can find these dictionaries at Gramedia Book Stores throughout Indonesia. The dictionaries are very useful to whoever wanting to learn both Indonesian and English since they are completed with easily understood word formation. Besides, they have been arranged in true alphabetic order.